Laporan: Budi Santoso
NGAWIPOS.COM - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengalokasikan dana hibah untuk Pokdakan Mina Asia, yang berbasis di Dusun Munggur, Desa Mangunharjo, Kecamatan Ngawi.
Pokdakan ini dipimpin oleh SFW. Namun, kabar baru menyebar bahwa bantuan tersebut diduga disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber terpercaya, dana hibah diajukan melalui proposal untuk pembangunan kolam ikan beserta peralatan lengkap kepada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi.
Proposal tersebut disetujui dan dana sebesar Rp 150.000.000,- telah dicairkan oleh ketua kelompok bersama bendaharanya di Bank Jatim.
Kepala Desa Mangunharjo, Suprapto, menyatakan bahwa dana hibah tersebut memang telah cair sebesar Rp 150.000.000,- namun pihak desa tidak pernah menandatangani pencairan tersebut dan diduga tanda tangan palsu.
Menurutnya, ada orang yang meminta tanda tangan untuk Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dengan mengklaim bahwa uang tersebut sudah digunakan untuk pembelian bahan seperti solar, terpal, pakan ikan, dan bibit lele.
Bendahara Pokdakan, Bayu, juga menyatakan bahwa setelah dana hibah cair, mereka tidak mengetahui keberadaan uang tersebut dan tidak menerima sepeser pun. Mereka hanya diajak ke Bank Jatim oleh ketua untuk mencairkan dana hibah tersebut.
Andri, Kepala Bidang Perikanan, mengaku tidak mengetahui bahwa kelompok Pokdakan Mina Asia telah meminta dana hibah. Dia menyoroti kurangnya transparansi dalam pengajuan dan penggunaan dana hibah tersebut.
Hingga saat berita ini diturunkan, SFW belum dapat dihubungi melalui WhatsApp maupun telepon.
